Selain membawa sejumlah bender...
a organisasi mereka juga membentangkan poster
berisikan harapan kepada semua masyarakat hususnya para generasi muada.
Kordinator lapangan dipimpin oleh Johanes Karel Kasihiuw Ketua LMND
Surabaya.
“Kuatnya arus globalisasi yang digawangi oleh negara-negara maju, telah menimbulkan banyak perubahan karakter pemuda. Perubahan tersebut tidak hanya merubah sistem ekonomi, system pendidikan, tetapi juga menggerogoti sendi-sendi kebudayaan bahkan mengikis jati diri bangsa. Untuk itulah kita semua patut untuk menguatkan kembali identitas kearifan local sebagai benteng pemuda dalam menghadapi arus globalisasi. Ungkap M. Ali Shodikin ketua GMNI Surabaya.
Didalam memaknai arti Sumpah Pemuda, Ali Shodikin lelaki yang bias dipangil Prabu Ali menjelaskan “Sudah saatnya pemuda berperan dalam proses pengambilan kebijakan karena hari esok adalah milik mereka para pemuda generasi penerus bangsa.
Lanjut lelaki yang memakai jas merah “kedepan pemuda harus berani menjadi aktor dalam proses pengambilan kebijakan, pemuda harus berani mengambil langkah sebagai Official actors”. Official actors adalah mereka yang terlibat dalam proses pengambilan kebijakan publik melalui status atau kewajiban konstitusionalnya. Tegas ketua GMNI Surabaya.
Sambung Johanes Karel Kasihiuw “Kompas yang harus dijadikan panduan dalam mengelola bangsa dan negara ini, siapapun yang memimpin. Negara harus menjadi motivator dan penggerak segenap lapisan tanpa meninggalkan kewajiban dan tanggung jawab yang harus dipikul sesuai amanat pembukaan UUD 1945. katanya
Pandangan yang hampirsama disampaikan oleh Januar S Kaimuddin, menurut dia begitu banyak tantangan yang harus kita taklukkan didalam mengisi kemerdekaan yang telah diwariskan oleh para pejuang terdahulu. "Bangsa dan Republik ini adalah hasil jerih payah perjuangan masyarakat daerah yang saat itu memiliki kesamaan nasib, kesamaan sejarah, dan kesamaan cita-cita untuk hidup bersatu,". Jelas lelaki yang menduduki jabatan ketua umum HMI cabang Surabaya
Setelah berorasi kurang lebih dua jam, refleksi Sumpah Pemuda ini kemudian diakhiri dengan melakukan konvoi bersama dari Jl. Darmo menuju Makam WR Soepratman. Mereka satu persatu melakukan tabur bunga diatas pusaran Pahlawan Nasiona pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya.
“Kami sengaja melakukan puncak perayan hari supah pemuda kali ini di makam WR Soepratman, sebab beliau adalah salah seorang yang berjasa serta mempunyai peran yang sangat penting didalam konres Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.” Untuk itu ita sebagai generasi muda jangan sekali-kali melupakan sejarah papar Mohammad Khusnyaini selaku ketua cabang PMII Surabaya.[al]
“Kuatnya arus globalisasi yang digawangi oleh negara-negara maju, telah menimbulkan banyak perubahan karakter pemuda. Perubahan tersebut tidak hanya merubah sistem ekonomi, system pendidikan, tetapi juga menggerogoti sendi-sendi kebudayaan bahkan mengikis jati diri bangsa. Untuk itulah kita semua patut untuk menguatkan kembali identitas kearifan local sebagai benteng pemuda dalam menghadapi arus globalisasi. Ungkap M. Ali Shodikin ketua GMNI Surabaya.
Didalam memaknai arti Sumpah Pemuda, Ali Shodikin lelaki yang bias dipangil Prabu Ali menjelaskan “Sudah saatnya pemuda berperan dalam proses pengambilan kebijakan karena hari esok adalah milik mereka para pemuda generasi penerus bangsa.
Lanjut lelaki yang memakai jas merah “kedepan pemuda harus berani menjadi aktor dalam proses pengambilan kebijakan, pemuda harus berani mengambil langkah sebagai Official actors”. Official actors adalah mereka yang terlibat dalam proses pengambilan kebijakan publik melalui status atau kewajiban konstitusionalnya. Tegas ketua GMNI Surabaya.
Sambung Johanes Karel Kasihiuw “Kompas yang harus dijadikan panduan dalam mengelola bangsa dan negara ini, siapapun yang memimpin. Negara harus menjadi motivator dan penggerak segenap lapisan tanpa meninggalkan kewajiban dan tanggung jawab yang harus dipikul sesuai amanat pembukaan UUD 1945. katanya
Pandangan yang hampirsama disampaikan oleh Januar S Kaimuddin, menurut dia begitu banyak tantangan yang harus kita taklukkan didalam mengisi kemerdekaan yang telah diwariskan oleh para pejuang terdahulu. "Bangsa dan Republik ini adalah hasil jerih payah perjuangan masyarakat daerah yang saat itu memiliki kesamaan nasib, kesamaan sejarah, dan kesamaan cita-cita untuk hidup bersatu,". Jelas lelaki yang menduduki jabatan ketua umum HMI cabang Surabaya
Setelah berorasi kurang lebih dua jam, refleksi Sumpah Pemuda ini kemudian diakhiri dengan melakukan konvoi bersama dari Jl. Darmo menuju Makam WR Soepratman. Mereka satu persatu melakukan tabur bunga diatas pusaran Pahlawan Nasiona pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya.
“Kami sengaja melakukan puncak perayan hari supah pemuda kali ini di makam WR Soepratman, sebab beliau adalah salah seorang yang berjasa serta mempunyai peran yang sangat penting didalam konres Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.” Untuk itu ita sebagai generasi muda jangan sekali-kali melupakan sejarah papar Mohammad Khusnyaini selaku ketua cabang PMII Surabaya.[al]
0 komentar:
Posting Komentar