(Bendera Merah Putih dikibarkan oleh aktivis GMNI Surabaya diatas Hotel Yamato atau Hotel Orange)
DPG GMNI SURABAYA. Puluhan
pemuda yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Cinta NKRI (Simata NKRI)
menggelar aksi damai di depan Hotel Majapahit, Rabu (19/9/2012).
Aksi ini merupakan napak tilas dari peristiwa perobekan bendera Belanda yang terjadi 67 tahun silam.
"Hari ini, di tanggal dan bulan serta tempat yang sama yang sama, 67 tahun lampau, bendera merah putih biru milik Belanda, dirobek arek-arek Suroboyo. Bagian biru dari bendera dipisahkan sehingga menyisahkan merah putih, simbol kemerdekaan kita sebagai bangsa dan negara," terang M. Ali Shodiki Ketua DPC GMNI Surabaya.
Aksi ini merupakan napak tilas dari peristiwa perobekan bendera Belanda yang terjadi 67 tahun silam.
"Hari ini, di tanggal dan bulan serta tempat yang sama yang sama, 67 tahun lampau, bendera merah putih biru milik Belanda, dirobek arek-arek Suroboyo. Bagian biru dari bendera dipisahkan sehingga menyisahkan merah putih, simbol kemerdekaan kita sebagai bangsa dan negara," terang M. Ali Shodiki Ketua DPC GMNI Surabaya.
lanjut dia, kita
semua percaya bahwa saai itu menjadi titik awal pengorganisasian para pemuda
Surabaya dalam menghadapi sekutu. "Di mana bulan-bulan berikutnya timbul
pertempuran dahsyat antar Arek-arek Suroboyo, yang dipimpin Bung Tomo melawan
tentara Inggris
terang lelaki yang mengenakan jas mera, perobekan ini
menjadi titik awal gelora perlawanan arek-arek Suroboyo menghadapi tentara
sekutu. Puncaknya, pada 10 November 1945, pertempuran dahsyat terjadi di
seantero Surabaya. Titik pergolakan terpusat di kawasan Jembatan Merah. Dalam
pertempuran ini, Jenderal Mallaby tewas.
"Kala itu pihak kita dipimpin Bung Tomo. Dengan gagah berani, arek-arek Suroboyo menghadapi serbuan pasukan sekutu yang dilengkapi dengan senjata otomatis.
Sementara itu, sebagian massa aksi juga membagikan selebaran dan bendera merah putih ke sejumlah pengguna jalan di Jalan Tunjungan. Sempat terjadi kemacetan, karena pengemudi harus berhenti untuk menerima bendera merah putih, namun tidak terlalu padat, karena polisi tetap sigap untuk mengatur lalu lintas di sepanjang Jalan Tunjungan. Aksi damai di depan Hotel Majapahit kali ini ,di ikuti anggota Aliansi Masyarakat Cinta NKRI (Simata NKRI).
"Kala itu pihak kita dipimpin Bung Tomo. Dengan gagah berani, arek-arek Suroboyo menghadapi serbuan pasukan sekutu yang dilengkapi dengan senjata otomatis.
Sementara itu, sebagian massa aksi juga membagikan selebaran dan bendera merah putih ke sejumlah pengguna jalan di Jalan Tunjungan. Sempat terjadi kemacetan, karena pengemudi harus berhenti untuk menerima bendera merah putih, namun tidak terlalu padat, karena polisi tetap sigap untuk mengatur lalu lintas di sepanjang Jalan Tunjungan. Aksi damai di depan Hotel Majapahit kali ini ,di ikuti anggota Aliansi Masyarakat Cinta NKRI (Simata NKRI).
(Prabu)